Pratama-Kreston Tax Research Center
No Result
View All Result
Rabu, 12 Maret 2025
  • Login
  • Konsultasi
  • Insight
    • Buletin
  • Analisis
    • Artikel
    • Opini
    • Infografik
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Liputan Media
  • Jasa Kami
    • Annual Report
    • Sustainability Report
    • Assurance Sustainability Report
    • Kajian Kebijakan Fiskal
    • Kajian Potensi Pajak dan Retribusi Daerah
    • Penyusunan Naskah Akademik
    • Analisis Ekonomi Makro
    • Survei
      • Survei Objek Pajak Daerah
      • Survey Efektivitas Penyuluhan Pajak Daerah
      • Survei Kepuasan Masyarakat
    • Konsultasi Pajak Komprehensif
  • Tentang Kami
    • Kontak Kami
  • INDONESIA
Pratama-Kreston Tax Research Center
  • Konsultasi
  • Insight
    • Buletin
  • Analisis
    • Artikel
    • Opini
    • Infografik
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Liputan Media
  • Jasa Kami
    • Annual Report
    • Sustainability Report
    • Assurance Sustainability Report
    • Kajian Kebijakan Fiskal
    • Kajian Potensi Pajak dan Retribusi Daerah
    • Penyusunan Naskah Akademik
    • Analisis Ekonomi Makro
    • Survei
      • Survei Objek Pajak Daerah
      • Survey Efektivitas Penyuluhan Pajak Daerah
      • Survei Kepuasan Masyarakat
    • Konsultasi Pajak Komprehensif
  • Tentang Kami
    • Kontak Kami
  • INDONESIA
Pratama-Kreston Tax Research Institute
No Result
View All Result

GovTech dan Coretax: Inovasi dalam Efisiensi Perpajakan

Pratama IndomitrabyPratama Indomitra
16 Januari 2025
in Analisis, Artikel
Reading Time: 2 mins read
125 9
A A
0
Integrasi Coretax dan Govtech

Sumber gambar: Freepik

153
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam era digital yang terus berkembang, pemerintah Indonesia memperkenalkan teknologi baru untuk mengatasi tantangan di sektor perpajakan. Salah satu inovasi terkini adalah integrasi antara Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Coretax) dan Government Technology (GovTech). Upaya ini bertujuan meningkatkan efisiensi, transparansi, serta kepatuhan wajib pajak di Indonesia.

GovTech sebagai Solusi Pajak Digital

GovTech atau Government Technology merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik dan mendukung kebijakan. Dalam konteks perpajakan, GovTech hadir sebagai solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang selama ini menghambat optimalisasi penerimaan negara. Integrasi data melalui GovTech memungkinkan pemerintah memantau transaksi digital, termasuk e-commerce dan pola belanja masyarakat, guna menutup celah yang sering dimanfaatkan untuk penghindaran pajak.

Sistem GovTech menjanjikan peningkatan efisiensi dengan mengintegrasikan berbagai platform seperti Coretax dan data keimigrasian. Data dari Bank Indonesia menunjukkan transaksi digital meningkat drastis, mencapai Rp 600 triliun pada kuartal pertama 2025. Oleh karena itu, GovTech diharapkan dapat menjadi alat yang efektif untuk mengelola dan mengawasi transaksi digital tersebut.

Baca juga: “CTAS Bermasalah, Ini Kata Pengamat”

Coretax dan Reformasi Perpajakan

Coretax merupakan bagian dari reformasi perpajakan nasional yang mulai dijalankan pada Januari 2025. Sistem ini dirancang untuk mengintegrasikan seluruh sistem administrasi perpajakan, sehingga proses administrasi menjadi lebih efisien dan transparan. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menekankan bahwa Coretax adalah langkah penting dalam reformasi perpajakan yang bertujuan membangun kepercayaan publik terhadap tata kelola pemerintahan.

Dalam pertemuan antara Sri Mulyani dan Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, keduanya sepakat menjaga interoperabilitas antara Coretax dan GovTech. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antar sistem elektronik pemerintahan, serta memastikan data perpajakan yang lebih lengkap dan akurat.

Tantangan dan Risiko

Meskipun GovTech dan Coretax menawarkan banyak manfaat, penerapan teknologi ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu kekhawatiran utama adalah privasi data. Dengan kemampuan melacak transaksi digital dan memprofilkan individu, pemerintah menghadapi dilema antara efisiensi dan pelanggaran privasi. Oleh karena itu, transparansi dalam pengelolaan data menjadi kunci untuk menghindari persepsi negatif dari masyarakat.

Selain itu, pendekatan berbasis pengawasan seperti ini berisiko menimbulkan resistensi jika tidak disertai edukasi yang memadai. GovTech harus mampu mendorong kesadaran pajak secara sukarela, bukan melalui pemaksaan yang dapat menimbulkan ketidakpuasan publik.

Integrasi antara GovTech dan Coretax merupakan langkah signifikan dalam transformasi digital sektor perpajakan di Indonesia. Dengan peningkatan efisiensi dan transparansi yang ditawarkan, sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan penerimaan negara. Namun, pemerintah harus memastikan bahwa pengelolaan data dilakukan secara etis dan transparan untuk membangun kepercayaan masyarakat. Edukasi yang berkelanjutan juga diperlukan agar masyarakat memahami manfaat dari sistem ini dan tidak merasa diawasi secara berlebihan.

Baca juga: “PMK 81/2024 Beri Kepastian Hukum Pelaksanaan Coretax System”

Share61Tweet38Send
Previous Post

Atasi Tantangan Kesehatan dari Konsumsi Minuman Berpemanis

Next Post

Global Minimum Tax dan Implikasinya Bagi Indonesia

Pratama Indomitra

Pratama Indomitra

Related Posts

CTAS
Artikel

Mengapa CTAS Belum Siap?

24 Februari 2025
Artikel

Grey Area Peraturan ESG di Indonesia

21 Februari 2025
Pajak crazy rich
Analisis

Apakah Pajak Orang Kaya Mampu Mengurangi Ketimpangan?

21 Februari 2025
Lapor SPT
Artikel

Mengapa Wajib Pajak Masih Ragu Lapor SPT

21 Februari 2025
Analisis

Urgensi Reformasi Subsidi Elpiji

21 Februari 2025
Tax audit
Artikel

Menavigasi Sengketa Pajak di Indonesia

20 Februari 2025
Next Post
ilustrasi global minimum tax

Global Minimum Tax dan Implikasinya Bagi Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Instansi Anda memerlukan jasa berupa kajian kebijakan fiskal, pajak dan retribusi daerah, penyusunan naskah akademik, ataupun jasa survei?

Atau, Perusahaan Anda membutuhkan pendampingan dalam menyusun Laporan Tahunan (Annual Report) atau Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)?

Konsultasikan kepada ahlinya!

MULAI KONSULTASI

PopularNews

  • Jika Suami Tidak Berpenghasilan, Berapa Besarnya PTKP Istri?

    1447 shares
    Share 579 Tweet 362
  • Apakah Jasa Angkutan Umum Berplat Kuning Dikenai PPN?

    849 shares
    Share 340 Tweet 212
  • Batas Waktu Pengkreditan Bukti Potong PPh Pasal 23

    784 shares
    Share 314 Tweet 196
  • Apakah Pembelian Domain Website dikenakan PPh Pasal 23?

    693 shares
    Share 277 Tweet 173
  • Iuran BPJS dikenakan PPh Pasal 21?

    660 shares
    Share 264 Tweet 165
Copyright © 2025 PT Pratama Indomitra Konsultan

Pratama Institute

Logo Pratama Indomitra
  • Antam Office Tower B Lt 8 Jl. TB Simatupang No. 1 Jakarta Selatan Indonesia 12530
  • Phone : (021) 2963 4945
  • [email protected]
  • pratamaindomitra.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Konsultasi
  • Peraturan
    • Ringkasan Peraturan
    • Infografik
  • Insight
    • Buletin
  • Analisis
    • Artikel
    • Opini
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
  • Jasa Kami
    • Annual Report
    • Sustainability Report
    • Assurance Sustainability Report
    • Kajian Kebijakan Fiskal
    • Kajian Potensi Pajak dan Retribusi Daerah
    • Penyusunan Naskah Akademik
    • Analisis Ekonomi Makro
    • Survei
  • Liputan
    • Liputan Media
    • Webinar Pajak
  • Tentang Kami
    • Kontak Kami

© 2025 Pratama Institute - All Rights Reserved.